Penjual Pakaian Bekas Beromset 1,2 Juta Perhari

Penjual Pakaian Bekas Beromset 1,2 Juta Perhari

Sunday, November 20, 2016 / No Comments

Reporter: Yogi TD

Bisnis Baju Bekas

PEKANBARU-Pakaian merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, sehingga semua orang pasti akan belanja pakaian. Memakai pakaian yang berkualitas dengan merk terkenal adalah impian semua orang. Namun, tidak semua orang dapat membelinya karena keterbatasan pendapatan .

Untuk tetap dapat memiliki pakaian dengan merk terkenal dengan harga murah, caranya adalah dengan membeli pakaian bekas impor yang berkualitas. Aan (23), Seorang penjual pakaian bekas impor  mengatakan, peminat pakaian bekas berkualitas di kota Pekanbaru sangat banyak. Peminat tersebut berasal dari semua kalangan masyarakat. 

"Banyak yang minat, mahasiswa banyak, orang-orang yang tau merk itu banyak datang jadi pelanggan," ujar Aan kepada www.forbisriau.com saat ditemui di Masjid Munawaroh Universitas Islam Riau (UIR), Marpoyan, Pekanbaru (18/11/2016)

Aan menyebut, bisnis jual pakaian bekas tersebut cukup menjanjikan. 

"Kalau bulan baru atau barang baru masuk bisa sampai 1,2 juta bang per hari, kalau hari-hari biasa atau bulan tua 400an ada," sebutnya

Kondisi Dalam Toko Aan

Aan yang yang berjualan baju bekas sehari-hari membuka tokonya di bukit barisan dan setiap hari minggu di pasar tangor Kulim. Dia menyediakan bermacam pakaian dengan harga yang bervariasi dan tentunya sangat terjangkau. 

"Ada kemeja, kaos anak-anak, kaos dewasa lengkplah, laki-laki dan perempuan. Topi, dasi, jas ada. Jadi, bagi yang ingin belanja langsung saja ke alamatnya di bukit barisan atau hubungi  085265940465," ujarnya

Editor: Muliono Ns

BEM UR Taja Seminar Bonus Demografi

BEM UR Taja Seminar Bonus Demografi

Friday, November 18, 2016 / No Comments

Reporter: Yogi TD

Seminar Bonus Demografi Di Universitas Riau

PEKANBARU- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) mengadakan seminar Nasional yang mengangkat isu bonus Demografi yang bertemakan "Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Menghadapi  Bonus Demografi Tahun 2020". Seminar tersebut Bersamaan dengan rangkaian UR expo 2016 "Inspirasi Anak Negeri", Kamis (17/11/2016).

Acara seminar tersebut, BEM UR bekerja sama dengan Yayasan Bhakti Bangsa cabang Provinsi Riau mendatangkan Prof. Dr. Fasli Jalal selaku mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Indonesia pertama era presiden SBY tahun 2010-2011 sebagai pembicara utamanya.

Acara seminar ini dibuka oleh Rektor UR Yang diwakili oleh kepala biro Akademis dan Kemahasiswaan UR. Dalam sambutanya menyampaikan agar mahasiswa mempersiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi dan masyarakat ekonomi asean (MEA) dengan cara belajar yang serius dan mendapatkan Indeks Prestasi diatas 3,0.

"Kini setiap perusahaan sudah memberi standar akademik. Jadi, setiap mahasiswa harus mempersiapkan hal tersebut untuk menyonsong Bonus Demografi yang diprediksi akan kita alami tahun 2020-2030," ujarnya

Dia menyebut, Agar mshasiswa fokus dan serius dalam belajar serta memperhatikan absensi kehadiran dalam kuliah. 

"Empat kali mahasiswa tidak masuk kuliah maka tidak diperbolehkan mengikuti ujian. Oleh karena itu mahasiswa harus rajin dan diharapakan bisa lulus dalam waktu 3 sampai 4 tahun jangan sampai 7 tahun," ujarnya.

Salah seorang peserta seminar Heldayati (18) mahasiswa UR jurusan FKIP PPKN UR mengatakan kepada forbisriau.com "Ini seminar yang sangat bermanfaat bagi saya karena disini saya mendapatkan pengetahuan seberapa besar penduduk dunia dan seberapa parah kondisi kita pada saat ini," katanya

Acara seminar tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa UR dari berbagai jurusan. 

Editor: Muliono Ns

Prof. Fasli Jalal : Bonus Demografi Bisa Bermanfaat Bisa Menjadi Malapetaka

Prof. Fasli Jalal : Bonus Demografi Bisa Bermanfaat Bisa Menjadi Malapetaka

/ No Comments

Reporter: Yogi TD

PEKANBARU-Bonus Demografi adalah suatu kondisi di mana jumlah penduduk yang produktif atau usia kerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tidak produktif. Kondisi tersebut akan dialami Indonesia tahun 2020-2030. Kondisi yang harus dimanfaatkan oleh Negara Indonesia supaya Bonus Demografi bisa bermanfaat bukan menjadi malapetaka bagi perekonomian Indonesia. 

"Bonus demografi ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin untuk pertumubuhan ekonomi Indonesia," kata Prof. Fasli Jalal (63), Mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Indonesia pertama tahun 2010-2011 saat memberikan seminar nasional tentang Bonus Demografi yang ditaja oleh Badan eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR), di ruang auditorium FMIPA UR, Pekanbaru, kamis (17/11/2016). 

Pada saat penjelasannya wakil menteri pendidikan era SBY tersebut, mengatakan Bonus demografi di Indonesia akan terjadi pada tahun 2020-203. Hal tersebut disebabkan oleh perbaikan kualitas kesehatan sehingga menyebabkan angka kematian menurun. 

"Makanya kita akan mengahdapi Bonus Demografi yang diprediksi tiga tahun lagi," ujar Fasli Jalal

Lebih lanjut pria kelahiran Padang Panjang tersebut menjelaskan, untuk menghadapi bonus demografi Indonesia masih memiliki masalah kualitas SDM yang handal. 

"Tantangan perkembangan zaman seperti narkoba, pergaulan bebas, free sex dan lainnya menjadi masalah saat ini untuk menciptakan SDM yang handal"  tuturnya

Fasli jalal juga memberikan solusi untuk menghadapi bonus demografi tersebut. "Untuk menghadapi era bonus demografi Indonesia perlu investasi dibidang pendidikan, memperbaiki kualitas guru, infrastruktur,  dan mengadakan kursus atau pelatihan yang bersertifikat sehingga akan melahirkan tenaga kerja yang handal yang memiliki etos kerja dan pekerja yang sehat tutupnya". Tangkasnya

Editor: Muliono Ns

Seminar GEBYAR UKM

Seminar GEBYAR UKM

Friday, November 11, 2016 / No Comments

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

Training Aplikasi HALOUKM

Training Aplikasi HALOUKM

/ No Comments

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).